Anak selalu ingin tahu tentang banyak hal dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Salah satunya adalah mencoba game sadis atau game menembak. Tanpa disadari, dampak dari game kekerasan dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Keuntungan dan kerugian dari dampak permainan pada anak-anak
Tidak dapat disangkal bahwa bermain game masih menjadi hobi favorit yang sangat populer di kalangan anak laki-laki dan perempuan. Ada begitu banyak pro dan kontra untuk ini. Pro mengatakan bahwa dampak bermain merangsang kreativitas anak-anak dan keterampilan memecahkan masalah. Selain itu, mereka harus membuat keputusan yang tepat dalam waktu singkat.
Namun, penentangnya berpendapat bahwa permainan sadis seperti permainan menembak dapat mempengaruhi perilaku anak.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menambahkan gangguan permainan ke dalam daftar gangguan mentalnya. Itu terjadi ketika perilaku saat bermain game dapat secara signifikan mengganggu kehidupan orang lain.
Persepsi anak-anak tentang permainan menembak
Bermain game jenis ini bisa memposisikan anak sebagai penembak yang bebas melakukan banyak hal. Di dunia nyata, di mana akses ke senjata api terbatas, mereka memiliki otoritas penuh dalam permainan dan dapat menembak siapa pun yang mereka inginkan.
Selanjutnya, anak-anak yang bermain senjata api langsung memainkan senjata tersebut dengan cara mengarahkannya ke teman-temannya. Tentu saja, mereka juga menarik pelatuk pistol.
Kontrol Orang Tua Adalah Kunci
Dengan semua paparan teknologi dan kecanggihan, anak-anak memiliki hak istimewa untuk mengembangkan imajinasi mereka.
Namun, ini bukan tanpa batasan. Orang tua atau kerabat dekat harus mengawasi ketika anak meminta untuk memainkan permainan sadis atau permainan menembak. Jangan sampai dampak dari game tersebut begitu besar hingga mereka merasa akrab dengan senjata api sungguhan.
Apalagi teknologi game saat ini semakin maju dengan grafis yang semakin realistis. Bahkan di masa depan, ada kemungkinan fungsi perekaman 3D akan muncul untuk membuat sensasi menjadi lebih nyata. Jadi orang tua harus lebih berhati-hati sebelum memberi anak-anak akses ke permainan.
Lagi pula, ada banyak jenis permainan lain yang lebih aman untuk dimainkan anak-anak. Sehingga orang tua dapat mengalihkan keinginan anaknya untuk bermain game menembak ke jenis lain.