Menyimpan Kebencian Dan Amarah Tidak Akan Menyelesaikan Masalah

Kita sering sekali memberikan makan pada ego kita. Sehingga itu yang membuat kita menjadi seseorang yang mudah panas, mudah terbakar. Mudah dipengaruhi oleh orang lain. Dan itu adalah hal yang tidak baik. Tapi memang memberikan makan pada ego kita itu adalah hal sangat mudah. Sehingga kita bisa kapanpun dan dimanapun memberikan makan pada ego kita. Karena itu adalah hal yang mudah dilakukan. Dan nikmat rasanya. Tapi saat dia kelaparan, seperti tidak terkendali, semua akan diserang olehnya. Itulah bahaya dari terus menerus memberi makan ego. 

Menyimpan Kebencian Dan Amarah Tidak Akan Menyelesaikan Masalah

Secara tidak langsung saat kita memberikan makan pada ego kita, kita sama seperti membesarkan seorang psikopat. Dimana kita sudah tahu dia memiliki perbedaan. Dia memiliki cenderung di hal yang negatif, tapi kita masih terus menerus merawat, dan membesarkannya. Itu sama dengan menyimpan bom waktu. Apa yang akan kita dapatkan? Kerugian tentunya. Dimana kita sendiri pun akan ikut sakit, akan ikut terluka. Dan untuk apa kalau begitu? Seperti halnya saat kita menyimpan perasaan benci dan amarah pada seseorang atau pada keadaan. Kita menyimpan itu terus menerus. 

Untuk apa? Apakah itu bisa menyelesaikan masalah? Atau bisa membuat kalian bahagia? Apakah itu bisa mengembalikkan keadaan? Apakah itu bisa mengembalikkan waktu? Rasanya tidak. Tidak akan pernah bisa, dengan menyimpan kebencian dan amarah bisa mengembalikkan keadaan. Karena waktu terus berjalan, terus berputar. Dan kita akan terus berproses, akan terus bertumbuh, berkembang. Dan kita akan mendapatkan hal baru. Kita akan mendapatkan sesuatu yang berbeda. 

Jadi dengan menyimpan perasaan benci dan marah, itu tidak akan memberikan kalian apa-apa. Tidak akan memberikan kalian kemudahan, melainkan langkah kalianlah yang akan tertahan olehnya. Karena saat kita menyimpan sebuah perasaan benci dan amarah. Maka kita secara tidak langsung membatasi diri kita, kita mengikat diri kita dengan perasaan tersebut. Dan akhirnya saat kita ingin melangkah, kita hanya akan kembali di tempat yang sama. Jadi untuk apa?