Untuk penggiat ilmu aksara, catatan tangan tiap orang dikira istimewa alhasil dapat membuktikan karakter. Ilmu ini sudah lama bertumbuh serta jadi terus menjadi terkenal. Sebagian menyangka ilmu aksara selaku pseudosains serta sebagian yakin itu masuk ide dengan cara objektif.
Apa itu ilmu aksara?
Ilmu aksara merupakan riset mengenai karakter seorang lewat catatan tangannya. Orang yang menekuni ilmu ini yakin kalau tiap coretan, tiap ruang, sampai lapisan catatan, mempunyai identitas khusus yang apabila digabungkan bisa mengatakan asli diri serta karakter seorang.
Sebutan ilmu aksara awal kali dipakai pada tahun 1871 oleh Jean- Hippolyte Michon. Tutur ini berawal dari bahasa Yunani ancaman graphe yang berarti catatan serta logos yang berarti wawasan.
Ini terkenal di Eropa, paling utama di Prancis, serta kerap dipakai dalam riset kemajuan anak, ajakan pekerjaan, serta apalagi analisa intelektual.
Membela Serta Anti Ilmu aksara DALAM Bumi ILMIAH
Pemakaian ilmu aksara, paling utama dalam aspek handal semacam rekrutmen pegawai ataupun analisa intelektual, sedang mempunyai banyak keunggulan serta kekurangan. Selanjutnya merupakan pemikiran dari 2 bagian yang bertentangan dari permasalahan ilmu aksara.
• Membela Grafologi
Banyak orang yang mensupport ilmu ini beranggapan kalau ilmu aksara merupakan suatu yang mencampurkan seni serta pandangan objektif sebab kala menganalisa catatan, seseorang ahli grafologi hendak memandang bentuk serta aksi catatan yang terbuat.
Tidak cuma wujud catatan, analisa ini pula memperhitungkan kemiringan, arah penyusunan, jauh spasi dampingi tutur serta perkataan.
Kalkulasi itu ditaksir mempunyai tingkatan akurasi yang besar alhasil pola catatan seorang yang nampak nyata bisa melukiskan karakter seorang.
Memperhitungkan seorang dengan catatan tangan pula dikira lebih seimbang sebab menulis ialah keahlian bawah untuk nyaris seluruh orang tanpa memandang tipe kemaluan, status ekonomi serta suku bangsa. Perihal ini dimaksudkan buat melenyapkan bias dalam evaluasi. Perihal ini pula yang membuat ilmu aksara sedang belum seluruhnya diperoleh selaku ilmu.
• Kontragrafologi
Bagi suatu artikel yang diterbitkan oleh Ohio State University, ilmu aksara tidak seluruhnya diperoleh selaku poin objektif sebab terdapat sebagian fakta kalau hasil analisa catatan tangan tidak tidak berubah- ubah di antara para ahli grafologi.
Pemakaian hasil analisa tercatat dalam bumi kedokteran serta objektif itu sendiri telah diketahui besar. Analisa penyusunan umumnya dicoba dalam ilmu mayat selaku metode buat mengenali bukti diri seorang.
Tetapi, merupakan kontroversial buat memakai analisa ini buat memandang karakter.