Jenis-Jenis Makanan Yang Cocok Setelah Melahirkan


Bukan hanya saat kehamilan yang menyebabkan ibu hamil mengikuti pantangan dan anjuran tertentu setelah melahirkan. Karena setelah melahirkan Anda memasuki masa pemulihan dan menyusui. Untuk memudahkan Anda, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari setelah melahirkan. Apa, pantangan, makanan yang bisa dilarang dan dianjurkan setelah melahirkan?

Makanan yang dilarang setelah melahirkan normal atau operasi caesar

Faktanya, tidak ada makanan yang benar-benar terlarang setelah Anda melahirkan. Namun, ada beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya setelah persalinan pervaginam atau operasi caesar. Apalagi jika Anda dan bayi mengalami reaksi negatif saat mengonsumsi makanan tertentu. Beberapa pantangan makanan pascapersalinan yang harus dihindari atau dibatasi antara lain:

Makanan laut mengandung merkuri yang tinggi

Makanan laut tertentu adalah salah satu makanan yang tabu setelah melahirkan, terutama yang berasal dari laut dalam. Ini karena makanan laut dalam paling mungkin terkontaminasi merkuri. Padahal, ikan kaya merkuri ini juga merupakan salah satu makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Kandungan merkuri dapat berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi serta menghambat perkembangan sistem saraf bayi. Oleh karena itu, konsumsinya harus dibatasi.

Minuman Berkafein

Makanan dan minuman berkafein juga harus dibatasi setelah melahirkan. Hal ini karena saat melahirkan atau menyusui, makanan dan minuman yang Anda konsumsi dapat diserap ke dalam ASI dan ditelan oleh bayi. Hal ini dapat menyebabkan insomnia, dehidrasi, diare dan kolik pada bayi.

Makanan dan Minuman Yang Mengandung Gas

Beberapa ahli merekomendasikan untuk menghindari makanan yang mengandung gas seperti minuman berkarbonasi, sayuran silangan, kembang kol atau brokoli setelah melahirkan. Makanan gas sering menyebabkan sendawa dan sakit perut. Hal ini dapat mempengaruhi menyusui.

Makanan berminyak

Selain menyebabkan kenaikan berat badan, makanan berlemak seringkali membuat perut dan saluran pencernaan ibu tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan gas dan diare yang dapat mengganggu proses menyusui. Yang terbaik adalah memilih makanan yang mengandung minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak canola, atau minyak kedelai.

Nutrisi yang direkomendasikan setelah melahirkan

Tidak jauh berbeda saat hamil, setelah melahirkan dan memasuki fase menyusui Anda membutuhkan asupan kalori ekstra 450-500 kkal per hari dibandingkan dengan kebutuhan orang normal. Beberapa makanan yang dianjurkan setelah melahirkan dan memasuki fase menyusui adalah:

Buah dan sayuran

Buah dan sayur merupakan makanan sumber vitamin, mineral, antioksidan dan serat yang dibutuhkan tubuh, termasuk ibu nifas. Kandungan tersebut sangat baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang hilang saat melahirkan dan pemulihan.

Makanan Tinggi Protein

Selama proses pemulihan pascapersalinan dan menyusui, dianjurkan untuk mengonsumsi protein minimal 65 gram per hari. Protein berguna sebagai bahan bangunan, sehingga cocok untuk periode pemulihan dan pemulihan energi.